Gunungkidul – Lazismu. Pada tanggal 22 – 23 September 2017 SSR TB
HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Gunungkidul mengadakan acara Capacity Building of CSO (Program Management and Fundrising) dalam rangka Pelatihan Peningkatan
Kapasitas Organisasi Kemasyarakatan dalam Manajemen Program dan Penggalangan
Dana. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Gunungkidul, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Gunungkidul, PPTI Gunungkidul,
KPAK Gunungkidul, PKBI Gunungkidul, Kendari Gunungkidul, dan Lazismu
Gunungkidul.
Acara tersebut dilaksanakan untuk
membahas rencana dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam menangani TB
(Tuberkolusis) dan HIV di Kabupaten Gunungkidul. Sebagai pembicara dalam acara
tersebut adalah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Puskesmas, dan
salah satunya adalah Lazismu Wilayah D.I. Yogyakarta. Pada kesempatan ini dari dinas
kesehatan memaparkan ciri, jenis, dan fenomena TB di Gunungkidul. Ada saja
pasien yang tidak mau meminum obat TB karena merasa tidak perlu diobati.
Padahal TB sangat berbahaya dan dapat menular.
Peserta acara Capacity Building of CSO
Pada hari ke2, Lazismu Wilayah
D.I. Yogyakarta berkesempatan menjadi pembicara dalam acara Capacity Building of CSO tersebut. Pada kesempatan
ini ketua Lazismu Wilayah Yogyakarta atas nama Bapak Cahyono menjadi pembicara
dengan tema Strategi Fundrising. Menurut Bapak Cahyono, sumber dana dapat
diperoleh dari Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf, Hibah, maupun Hadiah. Potensi dana
di masyarakat sebenarnya sangat besar, maka diperlukan rencana dan tindakan
yang nyata, serta SDM yang mumpuni agar kepercayaan masyarakat muncul. Sehingga
pada akhirnya akan menyalurkan dana zakat, infak, atau shodaqoh lewat lembaga
yang dipercaya tersebut.
Oleh : Hendi Widyatmoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar